Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Butterfly

Gambar
  Namaku Lyra,aku mempunyai seorang adik perempuan yang bernama Mira. Mira merupakan satu-satunya keluarga kandungku yang masih tersisa didunia ini,kedua orangtuaku meninggal ditempat pada saat kejadian kecelakaan beruntun dulu,meninggalkan aku yang pada saat itu berusia 14 tahun bersama Mira yang bahkan masih balita sebatang kara. Aku masih mengingat dengan jelas bagaimana kejadian sebelum kami sadar bahwa kedua orang tua kami tidak akan pernah kembali lagi. Mira yang pada saat itu sedang tertidur pulas didekapanku,terbangun secara tiba-tiba lalu menangis menjerit memanggil mama papa berulang kali , aku yang pada saat itu masih setengah mengantuk,berusaha menenangkan Mira. Beruntung tangisan adikku bisa dihentikan dengan cepat,Mira yang masih sesenggugkan kembali tertidur lelap dengan mata sembab dan pipi gembilnya yang memerah uhh...gemasnya. Aku baru menyadari bahwa suasana rumah terasa sangat sunyi, apa mamah dan papah belum pulang, batinku. Sebelum aku mendengar s...

Butterfly

Gambar
  Namaku Lyra,aku mempunyai seorang adik perempuan yang bernama Mira. Mira merupakan satu-satunya keluarga kandungku yang masih tersisa didunia ini,kedua orangtuaku meninggal ditempat pada saat kejadian kecelakaan beruntun dulu,meninggalkan aku yang pada saat itu berusia 14 tahun bersama Mira yang bahkan masih balita sebatang kara. Aku masih mengingat dengan jelas bagaimana kejadian sebelum kami sadar bahwa kedua orang tua kami tidak akan pernah kembali lagi. Mira yang pada saat itu sedang tertidur pulas didekapanku,terbangun secara tiba-tiba lalu menangis menjerit memanggil mama papa berulang kali , aku yang pada saat itu masih setengah mengantuk,berusaha menenangkan Mira. Beruntung tangisan adikku bisa dihentikan dengan cepat,Mira yang masih sesenggugkan kembali tertidur lelap dengan mata sembab dan pipi gembilnya yang memerah uhh...gemasnya. Aku baru menyadari bahwa suasana rumah terasa sangat sunyi, apa mamah dan papah belum pulang, batinku. Sebelum aku mendengar s...

Pekerjaan 'Cinta'

Gambar
"Maaf Bim aku masih belum bisa menerimamu." Aku baru tahu penolakan itu sesakit ini. Aku terima jika ini karma karena sering meledek kawan-kawanku yang selalu mengagungkan cinta. Tapi, demi mie instan yang jadi menu wajibku di tanggal tua bisakah kenangan pahit bin suram itu enyah dari pikiranku. Tampang ok, otak encer, lulusan terbaik, sertifikat berjibun, portofolio menumpuk dan skill mumpuni. Oh ayolah orang waras juga tahu bukti tersebut lebih dari cukup untuk melamarnya. Hanya mereka yang gila yang beresiko menolakku. Dan sayangnya aku terlalu cinta mati untuk jadi gila bersama mereka. *Flashback on* "Loh kamu lagi Bim? Nggak capek ditolak terus," celetuk manusia paling menyebalkan sedunia memasuki ruangan kaca berkotak tempatku duduk manis menunggu. "Begitulah. Lah Mas sendiri nggak capek nolak aku," dengan nada kalem. "Hahaha, ya sudah coba sini aku lihat. Ada yang baru?" Seperti biasa aku menyerahkan segepok pengalaman...

Sesuatu Buatku

Gambar
"Jadi kamu penulis sekarang?" Tanya Edgar sambil duduk di kursi sebelah yang dibatasi meja kotak di teras samping rumahnya. "Eumm, begitulah. "Nulis apa aja?," sambungnya kembali. "Banyaklah. Untuk sekarang mayoritas artikel sih tapi aku sedang berusaha menulis beragam tema dan genre. Fiksi juga non fiksi," kataku menjelaskan sambil menatapnya yang tampak ber-O ria sambil manggut-manggut. "Keren," celetuknya sambil menyodorkan tablet putih miliknya dan membuatku penuh tanda tanya. "Kalau gitu tulis sesuatu buatku donk." "Sambil nunggu, aku kedalam sebentar buatin jus strawberry kesukaanmu. Barter yang pas kan dan..," Ia menjeda kalimatnya dan menatapku ragu. "Kamu masih suka jus strawberry kan?" "Hmz, ya," jawabku sambil tersenyum simpul. Edgar pun berlalu pergi dan meninggalkanku bersama tab miliknya. Aku menatap layar putih kosong ditangan untuk berpikir sejenak. Saat mengalihkan ...

Salah Mobil Bro!

Gambar
Hai kenalin namaku Uta. Cerita pendek lucu ini merupakan pengalaman lucu yang aku alami bersama kakakku Tomi. Waktu itu, kami ke Jogja bareng. Sebenarnya ramai-ramai ada ibu dan pak supir. Kami ke Jogja cari alamat pengobatan alternatif. “Kalian mau tunggu di mobil atau ikut masuk?” “Kira-kira lama gak bu berobatnya?” “Kalau gak antri yang sebentar sebenarnya, tapi lihat aja itu banyak yang antri.” Akhirnya kami semua turun. Pak supir juga memilih menunggu di luar mobil. Ibu, aku, dan kakakku Tomi menunggu di kursi tunggu. Setelah menunggu kurang lebih 1 jam akhirnya giliran ibuku dipanggil. Kata ibu memang sebentar karena hanya ambil tambahan obat. So, aku mutusin untuk balik ke dalam mobil. “Kak aku balik mobil dulu ya, eh tapi haus nih mana ada toko beli minum dingin seger kayanya.” “Di pojokan sana tadi aku lihat ada minimarket. Beli gih.” “Ogah kakak aja ya,, oke kakakku yang cakep.” “Ih dasar, iya nanti setelah ibu keluar. Ya udah sana kalau mau ke mobil.” ...

Ketika Bidadari Menyapa di Gerbong Kereta

Gambar
“Tuuut tuuuutt....” Suara kereta seketika menerobos keramaian dalam deretan gerbong berjalan. Roda-roda besi berdetak dan berputar seirama di atas rel yang seolah tidak ada ujungnya menemani perjalananku. Udara dalam gerbong yang terasa pengap nyatanya membuat aku merasa kesal. Namun, perasaan itu tiba-tiba hilang ketika ada yang menghampiri dan menyapaku. Seorang bidadari. “Permisi mas mau tanya.” Suara lembut seorang bidadari menyapa dan melenyapkan rasa kesalku. “Iya mbak, ada apa?” “Saya ingin ke alamat ini, sebaiknya turun di stasiun mana ya mas?” Sembari menunjukkan selembar kertas kecil dan akupun membaca tulisan di atasnya dengan seksama. “Kebetulan sekali mbak. Mbak bisa turun bareng saya di stasiun Kertosono.” “Oh terima kasih mas.” Mungkin bisa dibilang dewi fortuna sedang berpihak padaku. Entah darimana bidadari cantik ini datang dan menghampirku. Secara kebetulan kursi penumpang kami pun berjejeran. Paras bidadari di sampingku sungguh menawan, apal...

Kalau Jodoh Gak Kemana

Gambar
“Siapa pacarmu yang sekarang?” “Kamu kenal Jodi? Itu adiknya kak Renata. Akhirnya dia nembak lalu kita jadian.” “Iih,, kok bisa, cerita-cerita dong.” Inilah kegiatan kami kalau lagi ngumpul, tidak jauh dari gosip atau bicara gebetan. Aku, Dewi, dan Fitri. Kami sudah berteman sejak SMP. Sampai sekarang asyiknya kami masih bisa jalan bareng meski sudah lebih sibuk dengan aktivitas kampus masing-masing. Setiap kali mendengar kedua sohibku bercerita tentang gebetannya aku hanya tersenyum. “Kamu masih jomblo?” “Biarin, aku high quality jomblo tau” Bila dibandingkan dengan kedua sohibku, aku memang paling betah ngejomblo. Siapa sangka sudah 21 tahun dan aku masih jomblo. Tapi aku bangga karena aku high quality jomblo, ya sejak lahir tepatnya. Aku belum pernah pacaran. Bukan berarti tidak pernah ditembak lho ya. Ada beberapa cowok pedekate tapi entah aku tidak ingin pacaran. Tepatnya belum ingin pacaran. Karena itu, temen-temenku bilang aku ini aneh. Kata mereka tidak enak ka...

Apel Merah Terakhir

Gambar
“Hey itu angkotnya sudah datang.” “Ayo naik-naik.” Aku dan temanku Mega. Kata orang kami seperti amplop dan perangko. Kemana saja kami bersama. Sebenarnya tidak begitu. Aku tidak dekat dengan Mega. Mega seorang yang pendiam. Aku sudah mencoba mengajaknya agar mau bermain seperti anak-anak yang lain, tapi aku gagal. Tapi satu hal yang bisa kami lakukan bersama, pulang sekolah naik angkot bersama. Rumahku dan rumah Mega tepat di pinggir jalan yang dilalui jalur angkot. Tapi rumahku lebih jauh. Kami menjadi sering pulang bareng sejak semester lalu. Entah apa yang dipikirkan Mega, padahal sebelumnya dia diantar jemput ayahnya. Lebih enak dong pasti. Beda dengan aku yang selalu naik angkot, berangkat les sore pun selalu angkot sendiri. Berangkat dan pulang naik angkot sendiri karena orang tuaku sibuk bekerja. Tetapi sekarang tidak sendiri lagi karena ada Mega. “Kamu kelihatan pucat, kamu sakit?” “Tidak apa-apa, cuma agak lemes. Mungkin kecapekan olahraga tadi.” “Ayo naik beca...

Me 23 vs 17

Gambar
“Ini deadline hari ini. Segera kerjakan biar tidak perlu lembur.” Kata-kata itu hampir aku dengar setiap hari dari atasanku. Bekerja di sini memang seolah tidak ada habisnya. Selesai mengedit satu buku, masih ada banyak buku lain yang harus diedit supaya bisa segera terbit. Menjadi seorang editor di sebuah percetakan mungkin bukan cita-citaku. Tunggu dulu. Apa cita-citaku? Bila aku pikirkan kembali ternyata aku tidak memiliki cita-cita. Tapi bila aku ingat aku yang remaja memang melakukan semua semaunya. Saat masih sekolah dulu ingin rasanya cepat lulus dan bekerja. Namun, sekarang ternyata aku ingin kembali remaja. Aku ingin kembali bersekolah. “Mayaa.. bangun sudah jam berapa ini” Teriak ibuku membangunkan. “Tunggu 5 menit lagi bu, masih ngantuk” “Apa-apan kamu ini, sudah siang nanti kamu terlambat sekolah” “Sekolah?” Teriakan ibu seketika membuatku terkaget sampai-sampai rasa kantuk yang semula menguasaiku hilang seketika. “Aku masih sekolah? “Kamu ini baru 17...

Maafkan Aku,Sahabatku

Gambar
"ish.. Rena,lama banget sih lo! buruaannn,keburu konsernya dimulai!!"  "Woy Nian lo cerewet banget anjir. Bentar-bentar gue lagi masang tali sepat- eh..cuy tungguin woy!!" sahut Rena panik melihat Nian sahabatnya berjalan menjauh meninggalkan dirinya yang sedang sibuk memasang tali sepatu. "Lo lama banget anjir" Gerutu Nian sembari menyilangkan kedua lengannya diatas dada,dengan pandangan menusuk menatap sahabatnya. "sabar atuh neng" Nian menggerutu kesal,ada masalah apa dirinya bisa bersahabat dengan Rena yang mengikat tali sepatu saja bisa hampir setengah abad lamanya. Kalau saja Rena bukan sahabat sejatinya sejak orok,dengan senang hati Nian akan membuang Rena ke sungai samping rumahnya. "Udah nih,yok lah berangkat" Rena berdiri dari posisi jongkoknya dan mulai merapikan celana jeans yang mengkerut lalu berjalan menghampiri Nian yang berdiri didepannya dengan tatapan mata tajam menatap dirinya,membuatnya beras...

Lebih Parah Dari Friendzone

Gambar
 “Rei sini kenalin, ini teman wanita Papa. Kami sedang mempertimbangkan untuk menikah.” Kalau manusia masih bisa bertahan hidup setelah ditabrak truk tronton berkecepatan tinggi dan masih bisa berdiri tegak dan tersenyum mungkin kayak gini rasanya. Wanita yang berdiri di samping Papa terlihat sedikit ga nyaman tapi begitu tangan Papa berada di pundaknya tanda memberi dukungan, jelas sekali di wajahnya ia merasa nyaman dan aman. Sialan ,batin gue. Lima bulan ini gue berasa hidup adalah sebaik-baiknya hidup,di mana gue berhasil masuk ke kampus impian dengan jurusan desain yang akan menjadi kuda tunggangan gue untuk menjadi seorang desainer grafis kelas dunia. Papa yang sudah ditinggal oleh Mama sejak lima tahun lalu mulai berbunga-bunga karena ada wanita yang sedang dekat dengannya dan siap untuk menjalani hubungan serius. Dan kisah cinta yang selalu gue denger dari temen-temen sekarang gue rasain sendiri. Dengan cewek yang rambut panjangnya selalu dikucir kuda dan kami memanggilny...

Hantu Kamar Mandi Sekolah

Gambar
“Ini ide yang buruk sekali,”  “Pulang sekarang yuk?” “Kalau kalian berisik, mana hantunya mau dateng?” “Bagus dong, jadi kita bisa pulang sekarang?” Siapa sih yang nyiptain permainan jelangkung? Main dengan boneka harusnya ya pake boneka yang lucu dengan pita dan rambut panjang, atau paling ga enak buat dipeluk-peluk. Siapa yang memutuskan main-main manggil arwah penasaran pake boneka kayu, kepala dari batok kelapa lengkap dengan sesajennya adalah hal yang menyenangkan? Tapi di sinilah kami, Ari, Ana, Dinar, Bayu, dan aku yang tingkat isengnya lagi dalam level parah, mojok di belakang sekolah di bawah pohon beringin menjelang gerbang sekolah mau ditutup. Kami adalah anak-anak SMA yang lagi suntuk sama persiapan ujian sebulan lagi dan berasal dari keluarga yang normal. Normal dalam arti belum ada anggota keluarga kami yang meninggal duluan jadi kami memutuskan untuk manggil hantu sekolah yang konon suka nunjukin kepalanya di atas pintu kamar mandi kalau lagi ada siswa y...

Hidup Baru Ala Kinan

Gambar
Kinan, cewek lulusan S1 jurusan Teknik Lingkungan yang kini bekerja di bank, seperti kebanyakan temannya di kampus yang sama. Sikapnya yang lumayan idealis dan menolak untuk kerja di bank ternyata justru membuatnya semakin kesulitan untuk mendapat pekerjaan. Daripada setiap hari disindir oleh orang tuanya dan takluk sama rasa minder dengan teman-temannya yang sudah berpenghasilan maka jadilah  ia menjadi bagian dari rutinitas yang berangkat kerja jam 8 pagi dan sampai rumah sebelum manghrib. Kinan adalah cewek biasa yang memimpikan hidup tidak biasa, bosan ambil jalan lurus tapi ga berani untuk ambil jalan belok. Suatu hari saat pulang ke kantor harapan Kinan untuk lepas dari rutinitas belum terwujud tapi setidaknya ada setitik perubahan yang akan membuat hidupnya bergerak seperti gelombang. Titik perubahan itu muncul dengan wujud seonggok daging-daging berbulu yang mengeluarkan suara memelas dan tatapan mata yang ketakutan. Dua anak kucing lemah yang ditaruh di dalam kardus di p...

Mimpu Buruk Datang Atas Nama Putra

Gambar
Mimpi itu selalu datang dengan cara dan cuplikan gambar yang sama. Semua yang dia sentuh selalu basah karena musim hujan sedang di puncaknya. Bahkan ketika ia sentuh pipinya walau ia terlindung di bawah atap lorong sekolah. Bayangan-bayangan yang selalu menghantuinya di masa lalu.  Bayangan itu menunjukkan sebuah bentuk, siluet dari dua tubuh yang berdekatan, menempel. Orang bilang ketika kau dihadapkan pada sesuatu yang sangat kau takuti justru akan membuatmu tidak bisa memalingkan wajah. Mimpi itu selalu datang dengan cara yang sama, tapi juga berakhir dengan cara yang sama. Hal terakhir yang ia ingat adalah kedua siluet tubuh itu memalingkan wajah ke arahnya, lalu rasa takut tersebut terpancar di kedua wajah yang basah yang terpaku. “Daftar anak OSIS baru ada di kamu?” tanya Ketua Osis, Bary yang begitu masuk ke ruangan langsung menghampiri Yuna yang lagi duduk di meja komputer. “Yep, ada di aku, udah aku print, nih,” balasnya sambil menyerahkan lembaran kertas yang isinya ...

Ada Arisa Buat Adi

Gambar
“Mati. Gelap bangeeett,” pikir Arisa yang malam itu antara pengen buru-buru ke kelas tapi setengah jiwanya pengen balik lari keluar pintu gerbang sekolah. Arisa anak wakil kepala sekolah SMA Setiabudi kelas 2-C yang jantungnya nyaris kabur dari kamar waktu dia cek di tas ternyata buku tugas Fisikanya ketinggalan di laci meja kelas. Pak Yanuar guru Fisika yang udah ngajar selama 15 tahun sih sebenernya ga galak, tapi sadis. Saking sadisnya anak-anak kelas 2 percaya kalau ada muridnya yang telat atau bahkan ga ngerjain tugas beliau akan akan nyuruh murid tersebut untuk ngapalin rumus sambil jalan pake tangan, kaki di atas. Arisa sih ga bakal sanggup. Jalan pake kaki aja masih suka kesandung. Jadilah cewek body-nya ga langsing tapi juga ga gendut, rambut sering dicepol dan sekarang lagi pake hoodie Rilakkuma ini lagi jalan menuju ruang kelasnya Cuma bermodal senter dan popok bayi, ga juga sih. Lega banget rasanya pas tau buku tugasnya masih terbaring dengan indah di laci mejanya, dan...