Butterfly

Gambar
  Namaku Lyra,aku mempunyai seorang adik perempuan yang bernama Mira. Mira merupakan satu-satunya keluarga kandungku yang masih tersisa didunia ini,kedua orangtuaku meninggal ditempat pada saat kejadian kecelakaan beruntun dulu,meninggalkan aku yang pada saat itu berusia 14 tahun bersama Mira yang bahkan masih balita sebatang kara. Aku masih mengingat dengan jelas bagaimana kejadian sebelum kami sadar bahwa kedua orang tua kami tidak akan pernah kembali lagi. Mira yang pada saat itu sedang tertidur pulas didekapanku,terbangun secara tiba-tiba lalu menangis menjerit memanggil mama papa berulang kali , aku yang pada saat itu masih setengah mengantuk,berusaha menenangkan Mira. Beruntung tangisan adikku bisa dihentikan dengan cepat,Mira yang masih sesenggugkan kembali tertidur lelap dengan mata sembab dan pipi gembilnya yang memerah uhh...gemasnya. Aku baru menyadari bahwa suasana rumah terasa sangat sunyi, apa mamah dan papah belum pulang, batinku. Sebelum aku mendengar s...

Hantu Kamar Mandi Sekolah



“Ini ide yang buruk sekali,”

 “Pulang sekarang yuk?”

“Kalau kalian berisik, mana hantunya mau dateng?”

“Bagus dong, jadi kita bisa pulang sekarang?” Siapa sih yang nyiptain permainan jelangkung? Main dengan boneka harusnya ya pake boneka yang lucu dengan pita dan rambut panjang, atau paling ga enak buat dipeluk-peluk. Siapa yang memutuskan main-main manggil arwah penasaran pake boneka kayu, kepala dari batok kelapa lengkap dengan sesajennya adalah hal yang menyenangkan? Tapi di sinilah kami, Ari, Ana, Dinar, Bayu, dan aku yang tingkat isengnya lagi dalam level parah, mojok di belakang sekolah di bawah pohon beringin menjelang gerbang sekolah mau ditutup.

Kami adalah anak-anak SMA yang lagi suntuk sama persiapan ujian sebulan lagi dan berasal dari keluarga yang normal. Normal dalam arti belum ada anggota keluarga kami yang meninggal duluan jadi kami memutuskan untuk manggil hantu sekolah yang konon suka nunjukin kepalanya di atas pintu kamar mandi kalau lagi ada siswa yang buang air kecil sendirian. Legenda yang asalnya ga jelas kayak muka jerawatannya Ari bilang kalau mbak hantu ini suka nongkrong di pohon beringin belakang sekolah, jadi tibalah kami di sini dengan posisi duduk melingkar dengan masing-masing satu tangan memegang bagian dari jelangkungnya.

Ketika semua sudah tenang, kecuali Dinar yang sesekali tengok kanan kiri seakan nyari jalur kabur, Bayu mulai mengucapkan mantra-mantra pemanggil jelangkung yang aku curiga dia dapet dari situs primbon di internet. Bukannya dari dukun asli. Setelah baca mantra selesai yang sesekali diselingi dengan cipratan air bunga ke jelangkungnya kemudia secara misterius angin kencang berhembus dan bikin mataku kelilipan, dan Dinar bersin-bersin karena alergi debunya kumat. Dan secara misteriusnya muncul bau aneh antara bau daging dan amis dan seketika semua tatapan tertuju ke Ari. “Hehe, sori gue kentut….”.  Hasrat untuk nimpuk Ari pake kepala jelangkung nyaris memuncak, tapi sayang bel sekolah bunyi yang tandanya gerbang akan segera ditutup.

Setelah kita pulang ke rumah masing-masing, aku masih kepikiran karena setelah kejadian kentut Ari yang luar biasa ga ada kejadian aneh lagi. Sesuai saran, jelangkung yang kita pake waktu itu langsung dibakar dan abunya dibuang ke laut. Ga sih, kejauhan.  Tepat jam 12 malam, ada panggilan alam buatku dan secara autopilot kaki langsung melangkah ke kulkas di dapur. Sip, ada pudding sisa makan malam tadi. Habis makan pudding ada panggilan alam gelombang kedua yang sekarang setengah food comma kaki melangkah ke WC di lantai  bawah. WC memang tempat segala bau nyampur jadi satu tapi ada satu bau yang kukenali sebagai bau kentut Ari tadi sore. Bau daging dicampur bau amis. Dan pas kutengok ke atas lubang ventilasi pintu kamar mandi ada batok kelapa berambut yang kukenali sebagai kepala jelangkung tadi sore seakan sedang menatap langsung ke rasa takut yang membuatku ga bisa bergerak. Oh, betapa ini adalah ide yang buruk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Butterfly

Pekerjaan 'Cinta'

Me 23 vs 17