Kinan, cewek lulusan S1 jurusan Teknik Lingkungan yang kini bekerja di bank, seperti kebanyakan temannya di kampus yang sama. Sikapnya yang lumayan idealis dan menolak untuk kerja di bank ternyata justru membuatnya semakin kesulitan untuk mendapat pekerjaan. Daripada setiap hari disindir oleh orang tuanya dan takluk sama rasa minder dengan teman-temannya yang sudah berpenghasilan maka jadilah ia menjadi bagian dari rutinitas yang berangkat kerja jam 8 pagi dan sampai rumah sebelum manghrib. Kinan adalah cewek biasa yang memimpikan hidup tidak biasa, bosan ambil jalan lurus tapi ga berani untuk ambil jalan belok.
Suatu hari saat pulang ke kantor harapan Kinan untuk lepas dari rutinitas belum terwujud tapi setidaknya ada setitik perubahan yang akan membuat hidupnya bergerak seperti gelombang. Titik perubahan itu muncul dengan wujud seonggok daging-daging berbulu yang mengeluarkan suara memelas dan tatapan mata yang ketakutan. Dua anak kucing lemah yang ditaruh di dalam kardus di pinggir jalan oleh pemiliknya yang tidak bertanggung jawab. Sejak dulu Kinan pengen punya hewan peliharaan, tapi kesempatan itu rasanya baru datang sekali ini saja.

Karena tidak tega dengan kedua makhluk kecil malang yang ketakutan dan kedinginan itu jadilah Kinan bawa kardus di tangan yang sama dengan tangan yang membawa tas kulit imitasi yang sebenarnya ia benci tapi butuh untuk kerja. Dua anak kucing yang ia beri nama Mako dan Moka itu kini sedang asyik berlarian ke sana kemari mengejar tas plastik yang Kinan ubah jadi bola kecil. Orang bilang memelihara hewan peliharaan bisa menurunkan stress. Kinan ga sadar kalau dia stress, tapi setiap ia pulang kerja yang selalu disambut oleh kucing-kucingnya (yang sebenarnya karena kelaparan) Kinan merasa bahwa sekarang setiap hari ada hal yang menyenangkan dari sekedar pergi kerja dan berfungsi seperti layaknya manusia normal.
Banyak orang bilang Kinan punya muka yang galak dan pendiam. Tapi kini banyak orang yang sadar bahwa Kinan jadi sering senyum, moodnya selalu bagus, dan banyak orang pikir Kinan punya pacar sekarang. Bukan, bukan pacar yang bikin Kinan senang. Tapi Kinan punya dua jiwa yang menjadi tanggung jawabnya dan sebagai gantinya mereka selalu berhasil membuat Kinan lupa bahwa hidupnya beberapa bulan lalu cenderung membosankan. Hidup yang lurus bukan berarti harus membosankan. Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk membuat hidup lebih berwarna dengan cara kamu sendiri tanpa harus menuruti apa kata orang lain. Kinan sadar bahwa ada hal-hal yang harus ia lakukan untuk bertahan hidup, tapi ia juga sadar bahwa pilihan untuk membuatnya lebih menyenangkan selalu ada di tangannya sendiri. Dan hari itu ketika ia melewati kardus lusuh, ia memilih untuk memberi warna baru pada hidupnya.
Komentar
Posting Komentar